Kurang dari 1 bulan lagi, Balikpapan akan memiliki pemimpin baru melalui pemilihan kepala daerah serentak pada 9 Desember 2015.
Tiga pasang calon wali kota dan wakil wali kota Balikpapan sejak akhir Agustus lalu telah mendapat nomor urut, yakni, Rizal Effendi – Rahmad Masud di nomor urut 1, Andi Burhanuddin Solong (ABS) – Abdul Hakim Rauf di nomor urut 2, dan Heru Bambang- Sirajuddin Mahmud di nomor urut 3.
Ketua KPUD Balikpapan Noor Thoha menegaskan, tiga pasangan tersebut ditetapkan sah untuk maju sebagai calon walikota dan wakilnya melalui serangkaian seleksi dari sebelumnya lima pasangan calon yang mendaftar.
Rizal Effendi dan Rahmad Masud (RR) dengan taglinenya “Itu Sudah” diusung oleh PDIP dan Partai Nasional Demokrat. Andi Burhanuddin Solong dan Abdul Hakim Rauf (ABAH) yang dikenal dengan tagline “Sahabat Kita” didukung Partai Golongan Karya, dan Heru Bambang dan Sirajuddin Mahmud (HS) dengan taglinenya “Harapan Semua” diusung Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera.
Begitu banyak program dan janji jika terpilih nanti, Majalah Discover Balikpapan mewawancarai secara eksklusif pandangan dan visi misi mereka, khususnya di bidang ekonomi dan pariwisata.
Less than 1 month away, Balikpapan will have a new leader through simultaneous local elections on December 9, 2015.
Three pairs of candidates for mayor and vice mayor of the city of Balikpapan since last August has got the number, namely, Rizal Effendi – Rahmat Masud for number 1, Andi Burhanuddin Solong (ABS) – Abdul Rauf Hakim for number 2, and Heru Bambang- Sirajuddin Mahmud for number 3.
Election Commission Balikpapan chairman Noor Thoha assert, three pairs are legitimated to run for campaign through a series of selection of the previous five pairs of candidates who apply.
Rizal Effendi and Rahmat Masud (RR) with the tagline “Itu Sudah” (That’s It) , were promoted by the PDI-P and the Democratic National Party. Andi Burhanuddin Solong and Hakim Abdul Rauf (Abah) who favor the program “Five Dimensions” is supported by Golkar Party, and Heru Bambang and Sirajuddin Mahmud (HS) with the tagline “Hope for All” were carried by Gerindra and Partai Kesejahteraan Sejahtera.
So many programs and promises should they be elected later, Balikpapan Discover magazine interviewed exclusively the views and vision of their mission, especially in the field of economy and tourism.
APA YANG AKAN ANDA LAKUKAN JIKA TERPILIH JADI WALI KOTA BALIKPAPAN, KHUSUSNYA BIDANG EKONOMI DAN WISATA?
WHAT WOULD YOU DO IF ELECTED AS MAYOR OF BALIKPAPAN, ESPECIALLY THE FIELD OF ECONOMIC AND TOURISM?
#1 RIZAL – RAHMAD Kita komit menjadikan Balikpapan sebagai kota MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition). Kita sadar dengan kota MICE, Balikpapan menjadi lebih baik dan berkembang. Kita ingin jadikan Balikpapan sebagai kota pertemuan dan pameran. Dan itu berimplikasi dengan sektor pariwisata. Kita sadar betul sektor pariwisata merupakan sektor yang bisa bertahan dalam berbagai kondisi.
Beberapa program yang akan kita lakukan adalah segera membangun gedung trade center. Dulu kita rencanakan perluasan dome sampai gedung Dharma Wanita. Nanti ada gedung exhibition yang memenuhi syarat ke depannya. Kita juga akan mengembangkan kampung wisata seperti Desa Pampang di Samarinda.
Lalu, pengembangan Kebun Raya Balikpapan karena merupakan kebun raya terluas di Indonesia dengan luasan sampai 300 hektare. Dan juga kita kembangkan wisata-wisata maritim laut, lalu kita kerja samakan dengan PPU (Penajam Paser Utara) karena kita punya keunggulan di Teluk Balikpapan.
Saya memimpikan Balikpapan seperti kota Davos di Swiss. Di sana pertemuan tahunan pemimpin dunia dan orang-orang bergengsi datang ke situ. Padahal itu kota kecil saja di Swiss. Nah, kita ingin seperti itu. Di Balikpapan bisa ada pertemuan tahunan yang menjadi tren. Misalnya pertemuan ekonomi tahunan.
We commit to make Balikpapan as a MICE city. We are aware that, being a MICE city, Balikpapan getting better and growing. We want to be Balikpapan as town meetings and exhibitions. And it has implications for the tourism sector. We are well aware of the tourism sector is a sector that can survive in a variety of conditions.
One thing to do is to immediately build the trade center. First we planned expansion of the dome to the Dharma Wanita building. There will be exhibition buildings are eligible in the future.
We will also develop a tourism village as Pampang village in Samarinda. We will develop the Botanical Garden of Balikpapan because it is the largest botanical gardens in Indonesia with an area up to 300 hectares. And we develop maritime sea tours, and we work together with PPU.
I dreamt of Balikpapan as the city of Davos, Switzerland. There, the annual meeting of world leaders and prestigious people came, though it is a small town in Switzerland. Well, we want Balikpapan to host a great annual meeting of the trend. For example, the annual economic meeting.
#2 ABS – HAKIM Bicara masalah ekonomi, ini masuk dalam visi kami Program Lima Dimensi; Yakni, Kota Jasa, Kota Industri, Kota Perdagangan, Kota Pariwisata, Kota Pendidikan dan Kota Budaya dalam bingkai Madinatul Iman.
Di sektor ekonomi, kami ingin intens memberi perhatian soal industri dan perdagangan. Kawasan Industri Kariangau (KIK) sudah baik, hanya bagaimana memfungsikan semaksimal mungkin perannya. Sejauh ini, kami mendengar masih banyak hambatan terkait dengan perizinan. Masih kurang cepat. Ini menjadi kendala. Maka, industri kami beri perhatian lebih karena erat kaitannya dengan pemasukan kota dan penyerapan tenaga kerja.
Tak lupa soal perdagangan. Kami ingin masyarakat kecil didongkrak. Pasar-pasar tradisional yang tidak layak diperbaiki dan dioptimalkan perannya. Selebihnya, tidak kalah penting adalah memprogramkan dengan serius yang berhubungan dengan jasa.
Di sektor pariwisata, gambarannya adalah memaksimalkan peran pemerintah bersinergi dengan investor. Kami ingin pemerintah lebih berperan aktif. Jadi apa yang dikelola investor bisa menguntungkan semua pihak. Investor boleh mengelola, programnya dari pemerintah, baik penataan, kebersihan, infratsruktur, dll.
Talking about economic problems, those are included in our vision Five Dimensions Programme; Namely, City Services, City of Industry, City of Commerce, City Tourism, Education City and the City of Culture in the frame of Madinatul Iman.
On the economic front, we want to give attention to a matter of intense industry and trade. Kariangau Industrial Area (KIK) has been good, as much as possible of its functional role. So far, we hear there are still many obstacles associated with licensing. We think it is not quick enough. This is a big constraint. So, to industrial sector, we give more attention because it is closely related to income to city and employment.
Not to forget about the trade. We want small communities jacked up. Traditional markets which are not feasible will be improved and optimize its role. The rest, not less important is serious program with services sectors.
In the tourism sector, the big picture is pushing the role of government to maximize the synergy with investors. Well, the investor’s is not taking the role of government. We want the government to be more active. So what investors run will benefit all parties. Investors may manage, government makes the program, city arrangement, hygiene, individual infrastructure, etc.
#3 HERU – SIRAJUDDIN Balikpapan ini, kalau diibaratkan barang, sama seperti barang yang sudah jadi. Jadi tinggal bagaimana kita memberi nilai lebih kepada barang yang sudah jadi itu untuk meningkatkan daya jual dan nilai manfaat untuk orang lain — dalam hal ini masyarakatnya.
Balikpapan ke depan akan lebih kami kuatkan atau diarahkan kepada kota jasa, kota industri, termasuk industri kreatif, perdagangaan dan wisata.
Tapi kita tarik mundur dulu ke belakang, bahwa kita harus mempersiapkan sumber daya manusianya yang kuat, manusia yang berkualitas, beriman dan bertaqwa. Kita harus kuatkan SDM nya.
Menguatkan SDM itu seperti apa? Kita ingin menciptakan sekolah-sekolah berbasis keahlian, dengan target ketika lulus SMA, anak-anak kita sudah punya keahlian dan bahkan levelnya internasional.
Kalau kemudian lanjut ke S1, itu untuk meningkatkan kemampuan, profesionalisme. Kita akan mendorong sekolah-sekolah untuk mengedepankan pengembangan kreativitas, jangan melulu pelajaran formal. Mata pelajaran yang diujikan, oke harus fokus, tapi bukan berarti pelajaran lainnya tidak penting.
Balikpapan, if likened to the goods, as well as finished goods. So just how we give more value to the finished goods, to increase the marketability and value benefits for others – in this case the community.
What is like to give more value? Of Course, by exploring the potential, coupled with creativity to manage it appropriately and well-targeted.
Balikpapan in the future will be strengthened or directed to city services, industrial city, including the creative industries, trade and tourism.
But before getting into it, we pull backwards, that we must prepare for strong human resources, quality, faithful and devoted human. We cannot rely on continuous natural potential, since there is limit to it. Therefore, we must strengthen our human resources.
What is it like to strengthen human resources? We want to create schools based on expertise, with a target when students graduat from high school, they will have the expertise needed and in international level.
Should they advance themselves to bachelor degree, it is to improve their ability and professionalism. We will encourage schools to promote the development of creativity, not merely formal lessons.
BAGAIMANA DENGAN PARIWISATA SAAT INI? APA KEKURANGANNYA? APA PANDANGAN ANDA KE DEPAN TENTANG PARIWISATA BALIKPAPAN?
HOW ABOUT TOURISM RECENTLY? WHAT IS YOUR VIEWS ON THE FUTURE OF TOURISM BALIKPAPAN?
#1 RIZAL – RAHMAD Selama ini kami akui pariwisata kita belum maksimal. Memang kita perlu menggenjot setidaknya lima tahun lagi. Ada yang sudah bagus, seperti kuliner, tapi objek-objeknya terbatas.
Melihat pariwisata Balikpapan ini cara pandangnya harus berbeda. Maksudnya, harus memandang dari sisi luas dan bukan sempit. Memandang wisata Balikpapan juga harus melihat Kaltim dan Kaltara juga. Kalau orang mau ke Tenggarong atau ke tempat lainnya, akan lewat Balikpapan. Nah, setidaknya orang yang mau ke manapun di Kaltim, akan datang ke Balikpapan dan berbelanja di sini.
Soal ke depan, Kalimantan itu ikonnya harus wisata alam. Dan Balikpapan punya hutan tropis yang luas yang tidak dimiliki daerah lain. Kita punya hutan mangrove yang bagus, kita punya hewan-hewan langka seperti orangutan dan beruang madu. Lalu, Wisata Bahari bersama PPU dengan Teluk Balikpapan yang ingin kita tata lagi dan kita kembangkan.
Konkretnya, kita tingkatkan fasilitas-fasilitasnya. Misalnya, jika orang mau datang ke wisata manggrove, ke kebun raya, atau ke Hutan Lindung, bisa lebih nyaman.
During this time we admit we have not been up so support tourism. Indeed, we need to boost ourselves at least five years. There are already good poinys, such as culinary, but the number is limited.
Seeing this Balikpapan tourism point of view must be from different and broad side. Looking at Balikpapan travellers should also look at Kaltim and Kaltara well. If people wants to go to Tenggarong or to any other place, they must pass Balikpapan. Well, at least the people who are willing to go anywhere in East Kalimantan, they will come to Balikpapan and shop here.
In the future, the icon of Balikpapan must Borneo’s nature. And Balikpapan has extensive tropical forests that are not owned by other regions. We have a nice mangrove forest, we has the rare animals such as orangutans and sun bears.
Then, Marine Tourism along the Balikpapan Bay and PPU is the point we want to rearrange again and develop.
Concretely, we have to improve its facilities. For example, if people want to come to the mangrove tour, to the botanical garden, or to the Reserved Forest, they can feel more comfortable.
#2 ABS – HAKIM Kami melihat pariwisata Balikpapan masih perlu ditata, khususnya di penghijauannya, infrastrukturnya, dan sistem edukasinya. Penataan ini menjadi unsur penting dalam pariwisata karena orang berwisata, artinya ingin bisa benarbenar menikmati. Dan ketika meninggalkannya, bisa merindukan kembali.
Kami punya gambaran penataan seperti di Jogja. Orang selalu merindukan dan penasaran untuk kesana. Orang datang dan tidak bosan, karena selalu merindukan suasananya. Ambillah contoh di Malioboro. Di Balikpapan, daerah Klandasan itu punya potensi besar. Di situ ada pasar tradisionalnya, kulinernya.
Tinggal bagaimana kemasan penataannya agar bisa menjadi magnet wisata. Kami ingin membuat orang melihat Balikpapan itu bisa jadi magnet yang indah dan dirindukan seperti Jogja.
Jadi, konkretnya, pandangan kami mengarah pada prioritas penataan di dalam kota. Dan kawasan Klandasan bisa dimaksimalkan agar jadi magnet wisata.
We see Balikpapan tourism still needs to be organized, especially in forestry, infrastructure, and education systems. This arrangement becomes an important element in tourism as people travel means they want to really enjoy their travel. And when they leave Balikpapan, they can miss this city to visit again.
We picture the arrangement as in Yogyakarta. People miss it so much. People come and don’t get bored, because they always miss the atmosphere. Take, for example in Malioboro, Klandasan has great potential. There is traditional market, culinary spots. We Just need to arrange them in order to become a tourist magnet.
We want to make people see that the magnetic icon of Balikpapan is beautiful and coveted like Jogja.
So, concretely, our vision is to lead the structuring priorities in the city. And Klandasan region can be maximized in order to become a tourist magnet.
#3 HERU – SIRAJUDDIN Seperti saya katakan, Balikpapan ini ibarat barang sudah jadi, termasuk pariwisatanya. Kita punya potensi pantai, ini belum maksimal kita garap. Pantai yang ada cuma dipakai untuk berenang, main banana boat. Kita ingin memaksimalkan potensi pantai ini.
Kita akan tarik investor sebanyak-banyaknya untuk mengisi space-space potensi di pantai, tentu dengan syarat yang menguntungkan dua belah pihak, menguntungkan masyarakat dan menjaga lingkungan.
Begitu juga dengan industri kulinernya, kami ingin menata bagaimana bisa lebih baik ke depannya. Kita akan dorong semua ini untuk tumbuh dan berkembang, antara lain dengan memberi kemudahan-kemudahan dalam berinvestasi, memberi daya dukung masyarakat lewat pemberian kredit lunak dan sebagainya. Intinya, masyarakat Balikpapan harus menjadi pelaku utama dalam menggarap semua potensi ini.
Kita juga akan mendorong industri kreatif dan industri berbasis kelautan, migas dan pariwisata. Kita bisa melihat di banyak negara, industri kreatifnya sebagai sumber pendapatan yang besar bagi negaranya. Saya optimistis Balikpapan mampu mencapai ini. Saya sudah lihat potensi anak-anak Balikpapan. Tinggal kita dukung penuh, saya yakin Balikpapan mampu mengandalkan ekonomi kreatifnya.
As I said, this Balikpapan like goods has been finished, including tourism. We have the potential beach, what we are working on now is not maximal yet. The beach is only used to swim, play banana boat. We want to maximize the potential of this beach.
We will attract investors as much as possible to fill the space-space potential at the beach, of course with the proviso that benefit both parties; gives benefit to society and preserving the environment.
Likewise with the culinary industry, we want to organize how to get better in the future. We would encourage all to grow and develop, among others, by giving easiness in investing; giving the support to the community through the provision of soft loans and so on. In essential, Balikpapan society should be the main actors in capturing all this potential.
We will also encourage the creative industries and marine-based industries, oil and gas and tourism. We can see in many countries, the creative industries as a source of income for the country. I am optimistic Balikpapan will be able to achieve this. I’ve seen the potential of children Balikpapan. We just need to give our best support, and I believe Balikpapan is able to rely on the creative economy.
APA YANG ANDA TAWARKAN KEPADA WISATAWAN KE DEPAN? LALU, SOAL WISATA BUATAN DAN ALAM, MANA YANG LEBIH DIUNGGULKAN?
WHAT DO YOU OFFER TO TOURISTS IN THE FUTURE? BETWEEN ARTIFICIAL TOURISM AND NATURE MADE TOURISM, WHICH IS MORE SEEDED?
#1 RIZAL – RAHMAD
Pengembangan kawasan industri sangat penting. Kawasan Industri Kariangau (KIK) sudah kita kawinkan dengan Kawasan Industri Buluminung PPU. Ini menjadi bagian dalam sikap pemerintah Balikpapan maupun Kaltim yang tidak ingin terus-terusan sumber alamnya sebagai bahan mentah saja. Kami ingin ada hasil perkebunan di Kalimantan Timur sehingga ada nilai tambah. Kita ingin KIK dan Buluminung memiliki nilai tambah dari pemanfaatan atau hasil-hasil di Kalimantan.
Itu artinya, kami ingin memaksimalkan potensi sumberdaya alam yang selama ini diunggulkan menjadi magnet untuk menjadi nilai tambah dengan mekanisme buatan yang terencana dengan baik.
The development of industrial zones is very important. We already Kariangau Industrial Area (KIK) adjoins with Buluminung Industrial Estate PPU. It became part of the government’s and East Kalimantan Balikpapan principle who do not want to keep its natural resources as raw materials only. We want the crops of plantations in East Kalimantan has added value. We want KIK and Buluminung gives the added value of the natural resources in Kalimantan.
That means, we want to maximize the potential of natural resources that had been seeded into a magnet for an added value with a well-planned artificial mechanism.
#2 ABS – HAKIM
Sangat banyak yang bisa kita berikan. Kami ingin selalu update mengikuti tren dan menyesuaikan dengan potensi yang sudah ada. Seperti misalnya, sedang trend batu akik, dan di sini kita punya Pasar Inpres Kebun Sayur. Maka, bagaimana tren yang sedang booming di skala nasional itu terakomodir dengan baik di satu wilayah yang bisa menjadi sentra. Jadi, yang kami tawarkan, apa yang menjadi tren, juga bisa ada di Balikpapan dengan memaksimalkan dan menggenjot potensi di tingkat lokal. Agar magnetnya bisa dinikmati orang luar dan orang dalam.
Soal wisata alam dan buatan, bagi kami sama kuatnya. Kami akan menata seimbang agar penikmat wisata atau siapapun yang datang ke Balikpapan selalu punya alternatif pilihan dalam hal berwisata.
We want to be always updated, to follow trends and adjust to the existing potential. Like for example, is a trend of agate stone, and here we have a Pasar Inpres Kebun Sayur. So, what has been a booming trend at a national scale can be accommodated well in one area that can become centers. So, what we offer, what is the trend, can also exist in Balikpapan to maximize and boost the potential at the local level. So that the magnet can enjoy the outside and the inside Balikpapan.
About natural and artificial tourism, for us, they are both give strong impact to Balikpapan. We will balance so that tourism lovers or anyone who comes to Balikpapan always have alternative options in terms travelling.
#3 HERU – SIRAJUDDIN Kami memastikan bahwa Balikpapan akan bisa menjadi daerah kunjungan wisata yang amazing, fantastis, aman dan nyaman. Kita sudah punya semua potensi itu. Terlebih, masyarakat Balikpapan ini masyarakat maju, masyarakat toleran, masyarakat cerdas.
Masyarakat Balikpapan siap menerima dan memperlakukan dengan baik para wisatawan. Kita akan benahi pantainya dengan sejumlah daya dukungnya antara lain hotel, kuliner dan tempat hiburan lain, terutama hiburan keluarga.
Di luar pantai juga kita akan dorong. Banyak potensi lainnya, antara lain tempat-tempat pertemuan berskala internasional. Kita sudah punya bandara yang luar biasa bagusnya, ini juga menjadi titik awal dimulainya pembenahan di semua sektor yang diunggulkan di kota ini.
Soal wisata alam dan buatan, dua-duanya menjadi perhatian kami. Kita mulai dari yang ada dulu, yaitu wisata alam. Kita sudah punya itu. Tinggal meningkatkan nilai jualnya. Kita ingin melibatkan banyak investor untuk membangun kawasan-kawasan tujuan wisata yang fantastis dan wow!
We ensure that Balikpapan could be a tourism area which is amazing, fantastic, safe and comfortable. We’ve got all of that potential. Moreover, Balikpapan society is a developed, tolerant, intelligent society.
Balikpapan society is ready to accept and treat the tourists. well We will reorganize its beaches with a number of supports such as hotel, dining and other entertainment venues, especially family entertainment.
We will also push around the beach. There are Much other potential, such as venues for international meetings. We’ve got a remarkable airport; this is also the starting point for the start of reform in all sectors in this city.
About natural and artificial tourism, they have both of our attention. We start from existing spots first, namely the natural tourisms. We’ve already got it, and then adding to selling value. We want to involve a lot of investors to build tourist destination areas are fantastic and wow!
SERBA-SERBI PILKADA BPN
– Hingga pukul 16.00 Wita di hari terakhir (Selasa 28/7/2015) pendaftaran bakal calon walikota dan wakil walikota Balikpapan di kantor KPU Balikpapan, tercatat ada 5 pasangan calon yang resmi mendaftar. Dua pasangan dari perseorangan yakni Abdul Hakim – Wahidah dan Adian Noor – Abriantinus, sedangkan pasangan dari dukungan koalisi partai politik adalah Rizal Effendi – Rahmad Mas’ud, Heru Bambang – Sirajuddin Mahmud, dan Andi Burhanuddin Solong – Abdul Hakim Rauf.
– KPU Kota Balikpapan juga menyiapkan surat suara (template) yang menggunakan huruf braile untuk penyandang disabilitas dalam pemilihan walikota Balikpapan 9 Desember mendatang. Penyandang tunanetra bisa didampingi oleh satu orang yang dipilihnya untuk membantu proses pencoblosan.
– KPU Balikpapan tidak menggunakan metode quick count atau penghitungan cepat dalam pemilihan walikota dan wakil walikota Balikpapan. Setelah perhitungan suara, akan diupdate hasil dari perhitungan suara dari tiap-tiap TPS dan dikumpulkan menggunakan formulir C1 yang akan dikirim ke KPU. Update data bisa diakses di website KPU http://www.kpu.go.id. Masyarakat bisa melihat hasilnya pada H+1 Pilkada, pada 10 Desember.
APA VISI ANDA? DAN BAGAIMANA PANDANGAN ANDA SOAL DAERAH PESISIR YANG MEMILIKI MAGNET BESAR DALAM PARIWISATA?
WHAT IS YOUR VISION? HOW ABOUT YOUR VIEWS ABOUT COASTAL AREAS THAT HAVE GREAT MAGNET IN TOURISM?
#1 RIZAL – RAHMAD
Sejalan dengan RPJM nasional, kita ingin mewujudkan Balikpapan sebagai Kota Maju, Kota Terkemuka, tetapi juga berkelanjutan. Karena kota berkelanjutan ini merupakan kota idaman di seluruh dunia, dan menuju Madinatul Iman. Madinatul Iman merupakan konsep para pendiri Kota Balikpapan yang ingin kota ini maju dan masyarakatnya berakhlak yang baik, sehingga kota ini betul-betul nyaman dihuni. Itu visi kita untuk menjadikan kota ini sebagai kota maju, kota terkemuka, kota berkelanjutan menuju Madinatul Iman.
Soal pesisir, kami memberi perhatian dalam pengelolaan mangrove-nya. Hutan mangrove yang kita miliki wajib dijaga. Jadi, pandangan kami adalah membangun wilayah pesisir dengan kekuatan ekonomi yang berwawasan lingkungan. Karena pesisir juga ada pelabuhan, ada keperluan-keperluan lain sehingga harus dikawinkan dengan baik, sehingga potensinya tidak musnah. Ini yang harus digabungkan dengan sektor-sektor lain yang saling berhubungan satu sama lain.
In line with the National Development Plan, we want to realize Balikpapan as City Forward, City Leading, but also sustainable. Because of this sustainable city is a dream city in the world, and towards Madinatul Iman. Madinatul Iman is the concept of the founders of the city of Balikpapan who want this city forward and moral good people, so the town was really comfortable inhabited. It is our vision to make this city as advanced, leading cities, sustainable cities towards Madinatul Iman.
Problem in the coast, we give attention in the management of mangrove attention. Mangrove forests that we have must be maintained. So, our view is building a coastal region with environmentally sustainable economic strength.
#2 ABS – HAKIM
Kami siap dengan program 5 dimensi yang menjadi visi-misi kita, untuk membawa Balikpapan menuju kota yang didambakan masyarakatnya, semakin semakin maju dengan program-program pembangunan berkelanjutan sebagai Kota Industri, Kota Perdagangan, Kota jasa, Kota Pariwisata, Kota Pendidikan, tetap dalam bingkai Madinatul Iman.
Soal pesisir, kami lebih konkret menyinggung di wilayah kota. Sejujurnya akan ada tempat yang lebih bagus jika kita mampu merelokasi. Tapi realistis saja, bahwa itu perlu proses dalam penataannya. Realistis maksudnya, meski pembenahan harus dilakukan dan punya potensi sangat besar, namun semua tidak bisa instan.Solusinya, adalah kemampuan pemerintah dalam bernegosiasi dan merangkul. Untuk bersatu dan sinergi.
Namun kami setuju bahwa wisata pesisir atau wisata laut akan bisa jadi unggulan. Untuk mewujudkannya, kami ingin bersinergi memaksimalkannya karena ini tidak hanya bicara penggusuran, tapi bagaimana penataan yang ideal. Sinergi eksekutif, legislatif dan masyarakat sangat diperlukan untuk sama-sama memahamkan demi penataan yang lebih baik.
We are ready to program 5 dimensions into a vision and our mission, to bring a Balikpapan towards the town the coveted communities, getting more advanced with programs of sustainable development as the City of Industry, City of Commerce, City services, Tourism City, Education City, remains in the frame of Madinatul Iman.
Problem coast, more concrete our offensive in the city area. Truth be told there would be a better place if we are able to relocate. But realistic, that it needs to process the arrangement. Realistic meaning, although improvements have to be done and have tremendous potential, but all can not instan.Solusinya, is the government’s ability to negotiate and embrace. To unite and synergies.
But we agreed that coastal tourism or sea travel will be so superior. To make it happen, we want to work together to make this because this is not just talk the eviction, but how the arrangement is ideal. Synergies executive, legislative and the community are needed to hang together for the sake of a better arrangement.
#3 HERU – SIRAJUDDIN Kami menegaskan visi untuk mewujudkan Balikpapan sebagai Kota Layak Huni, Dinamis, Maju, Modern, Bermartabat dan Manusiawi, dengan mengedepankan semangat pelayanan dan perlindungan kepada masyarakat menuju Madinatul Iman. Jadi, sektor industri, jasa, termasuk industri kreatif yang di dalamnya ada pariwisata, termasuk wisata kuliner, menjadi prioritas kami . Industri kreatif yang utama, karena kami melihat, itu memberi sumbangan terbesar di level nasional atau internasional.
Bicara pesisir, ya, kami juga ingin menatanya. Karena program kami salah satunya adalah industri kelautan. Kita mendorong tumbuh kembangnya industri berbasis kelautan, misalnya pabrik pengelolaan hasil laut. Jadi kita tidak hanya menjual ikan mentah keluar, tapi diolah dulu. Ini akan meningkatkan nilai jual, juga akan menyerap banyak tenaga kerja lokal. [*]
We affirm the vision to realize Balikpapan as a Livable City, Dynamic, Forward, Modern, Dignified and Humane, by promoting the spirit of service and protection to the people towards Madinatul Iman. Thus, the industrial sector, services, includes creative industries in which there is tourism, including culinary tourism, to be our priority.
The main creative industry, as we saw, it was the largest donation members at national or international level. Talk coast, yes, we also want to arrange. Because our program one of which is the marine industry. We encourage the growth of marine-based industries, such as plant management of marine products. So we do not sell out of raw fish, but processed first. This will increase the sale value, will also absorb a lot of the local workforce.
SERBA-SERBI PILKADA BPN
– Merujuk pada data KPU Balikpapan pada analisis tahun 2011, pemilih kluster di sektor Migas, Perbankan dan PLN adalah yang paling banyak golput dalam Pemilu atau memiliki nilai partisipasi yang rendah.
– Salah satu istri calon wakil walikota Balikpapan adalah seorang artis. Yakni, Imel Putri Cahyati, istri dari Sirajuddin Machmud pasangan Heru Bambang. Perempuan kelahiran Garut 8 November 1988 itu dulu kerap tampil di layar kaca membintangi sejumlah sinteron dan film.
– Bahan kampanye Pilwali Balikpapan yang disiapkan KPU total sebanyak 600 ribu lembar. Setiap paslon menerima 200 ribu bahan kampanye. Alat kampanye berupa poster, flyer, brosur, dan pamflet itu adalah bahan kampanye resmi dari KPU.
– KPU menjadwalkan debat kandidat calon walikota dan wakil walikota Balikpapan pada 5 Desember, empat hari sebelum pemilihan dan 1 hari sebelum masa tenang. Jadwal ini sempat berubahubah. Sempat ditetapkan 8 November, atau satu bulan sebelum pencoblosan, lalu akhirnya ditetapkan 5 Desember.
– Ada 9.540 orang calon petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang diseleksi untuk bisa bertugas dalam proses Pemilihan Walikota (Pilwali) Balikpapan 2015. Setiap petugas KPPS dibayar Rp 800 ribu s/d Rp 900 ribu dipotong pajak.
– Pasangan Rizal-Rahmad tercatat menjadi calon yang menerima sumbangan dana kampanye terbesar dari pihak ketiga sebesar Rp 2 miliar. Lalu Heru-Sirajuddin Rp 700 juta, ABS-Abdul Hakim Rp 586.250.000. Kebalikannya, Laporan Awal Dana kampanye (LADK) ke KPU ABS-Hakim adalah yang terbesar Rp 302 juta. Lalu Heru-Sirajuddin Rp 100 juta dan Rizal-Rahmad Rp 50 juta.
Source : Majalah DISCOVER BALIKPAPAN Edisi ke 48 November 2015