ArticleGodiscover NetworkNews

Gara-gara Baterai Lithium Terbakar di Kabin, Pesawat Air China CA139 Darurat Mendarat

Insiden di atas langit Jepang ini kembali mengingatkan akan potensi bahaya membawa perangkat elektronik dengan baterai lithium dalam penerbangan.

GODISCOVER.CO.ID – Sebuah pesawat air milik maskapai Air China, dengan nomor penerbangan CA139, terpaksa melakukan prosedur pendaratan darurat di Bandara Naha, Okinawa, Jepang. Insiden yang terjadi pada Selasa (25/6/2024) sekitar pukul 11.00 waktu setempat ini dipicu oleh kejadian yang membahayakan, yaitu terbakarnya sebuah power bank (baterai portabel) di dalam kabin.

Sumber dari kantor berita Kyodo melaporkan bahwa penyebab daruratnya penerbangan dari Chongqing, Tiongkok, menuju Okinawa ini adalah karena seorang penumpang secara tidak sengaja menjatuhkan power bank-nya. Akibat jatuh, perangkat tersebut kemudian memicu percikan api dan mulai terbakar, menyebabkan kepanikan sesaat di dalam pesawat.

Meskipun menegangkan, insiden ini dapat diatasi dengan cepat berkat respons yang tepat dari kru kabin dan seorang penumpang yang sigap. Melihat percikan api, seorang pramugari segera mengambil langkah dengan menyiramkan air mineral ke sumber api untuk memadamkannya. Seorang penumpang lain juga turut membantu dengan menginjak-injak power bank yang terbakar tersebut hingga api benar-benar padam.

Berkat tindakan cepat ini, kobaran api berhasil dipadamkan tanpa menyebabkan cedera pada para penumpang maupun awak kabin. Meskipun demikian, sebagai langkah antisipasi dan prosedur standar keselamatan, kapten pesawat memutuskan untuk mengalihkan jalur penerbangan dan melakukan pendaratan darurat di Bandara Naha untuk memastikan tidak ada lagi potensi bahaya yang tersisa.

Setelah mendarat dengan selamat di Bandara Naha, seluruh penumpang dan awak pesawat Air China CA139 dievakuasi dari pesawat menggunakan slide darurat. Dilaporkan tidak ada korban jiwa atau luka-luka dalam proses evakuasi ini. Sebagai tindakan pencegahan lebih lanjut, pihak berwenang setempat sempat mengarantina pesawat untuk memastikan kondisi benar-benar aman sebelum dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Insiden ini bukanlah yang pertama kali terjadi dan kembali menegaskan betapa berbahayanya baterai lithium yang rusak atau tidak ditangani dengan benar di dalam pesawat. Baterai lithium diketahui sangat rentan mengalami thermal runaway siklus panas yang tidak terkendali—jika rusak, tertusuk, atau disimpan dalam suhu yang ekstrem, yang dapat menyebabkan kebakaran yang sulit dipadamkan.

Oleh karena itu, aturan penerbangan komersial sangat ketat dalam mengatur pembawaan perangkat dengan baterai lithium. Penumpang diimbau untuk selalu membawa power bank dan perangkat sejenisnya di dalam kabin (bukan di bagasi yang disimpan), menghindari kerusakan fisik, dan tidak menggunakannya untuk mengisi daya selama lepas landas dan mendarat. Kewaspadaan dan penanganan yang tepat dari penumpang menjadi kunci untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Back to top button
.