Gempar! Jepang Kabarkan Akan Tinggalkan AFC, Bentuk Federasi Sepak Bola Asia Timur
Disebut-sebut Kuatnya Dominasi dan Pengaruh Negara Timur Tengah di AFC Menjadi Pemicu Utama. Liga Champions Baru dan Kompetisi yang Lebih Seimbang Menjadi Iming-iming.

GODISCOVER.CO.ID – Isu besar mengguncang dunia sepak bola Asia. Berdasarkan laporan dari media Jepang, *Weekly Shincho*, Federasi Sepak Bola Jepang (JFA) serius mempertimbangkan untuk hengkang dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dan menggagas pembentukan federasi baru yang beranggotakan negara-negara di kawasan Asia Timur.
Laporan tersebut menyoroti ketidakpuasan yang telah lama membumbung di kalangan petinggi sepak bola Jepang. Penyebab utamanya adalah persepsi bahwa AFC telah didominasi secara berlebihan oleh kepentingan negara-negara di kawasan Timur Tengah. Dominasi ini diyakini telah menciptakan ketimpangan, baik dalam pengambilan keputusan strategis maupun dalam perlakuan selama turnamen.
“Sangat sulit untuk tidak menyimpulkan bahwa AFC adalah organisasi yang didominasi oleh negara-negara Timur Tengah. Ada perasaan bahwa kepentingan sepak bola Asia Timur tidak diperhatikan secara adil,” demikian kutipan dari sumber di Weekly Shincho yang dekat dengan JFA.
Konsekuensi dari rencana kepergian Jepang ini bukan sekadar protes, melainkan sebuah langkah revolusioner. Jepang tidak berencana untuk bergabung dengan konfederasi lain, tetapi justru mempelopori pembentukan federasi sepak bola baru. Federasi ini akan beranggotakan kekuatan sepak bola Asia Timur seperti Korea Selatan, China, Australia, serta negara-negara di kawasan ASEAN.
Sebagai bagian dari visi jangka panjang, federasi baru ini juga berencana meluncurkan Liga Champions Asia Timur sendiri. Kompetisi ini diharapkan dapat menyaingi bahkan melampaui prestise Liga Champions AFC yang ada saat ini, dengan format dan sistem yang dianggap lebih kompetitif dan menguntungkan bagi para peserta.
Meski berpotensi mengubah peta sepak bola Asia, rencana ini masih dalam tahap wacana awal. Seorang pejabat JFA, ketika dikonfirmasi oleh media olahraga Jepang, Sports Nippon, membantah telah ada keputusan resmi. “Kami belum memutuskan untuk keluar dari AFC. Ini masih berupa opini yang beredar di kalangan tertentu,” ujarnya.
Namun, bantahan resmi ini tidak serta-merta meredam spekulasi. Wacana yang mengemuka di media terkemuka Jepang menunjukkan bahwa setidaknya ada diskusi internal yang serius mengenai masa depan Jepang di bawah naungan AFC. Ketidakpuasan terhadap jadwal kompetisi yang dianggap tidak ramah bagi pemain, serta sistem wasit yang kerap menuai kontroversi, disebut-sebut sebagai faktor pendorong lainnya.
Jika benar terealisasi, kepergian Jepang—sebagai salah satu kekuatan sepak bola terbesar di Asia—akan menjadi pukulan telak bagi kredibilitas dan nilai komersial AFC. Turnamen seperti Piala Asia akan kehilangan salah satu tim favorit juara, sementara Liga Champions AFC akan kehilangan daya tariknya tanpa keikutsertaan klub-klub elite dari Jepang.
Di sisi lain, pembentukan federasi baru dapat menciptakan keseimbangan kekuatan baru di sepak bola Asia. Kompetisi yang lebih terfokus di kawasan Asia Timur berpotensi menciptakan rivalitas yang lebih sengit, meningkatkan level persaingan, dan menarik minat sponsor yang lebih besar. Namun, semua ini masih merupakan skenario yang menunggu konfirmasi dan tindakan lebih lanjut dari Federasi Sepak Bola Jepang.