ArticleNews

Cerita Pilot Pesawat Jatuh di Karawang: Mesin Rusak di Ketinggian 5.500 Kaki

Dari Ketinggian 5.500 Kaki ke Persawahan Karawang, Ini Upaya Pilot Selamatkan Diri

GODISCOVER.CO.ID – Kecelakaan pesawat ringan jenis Cessna 172 yang jatuh di area persawahan Karawang, Jawa Barat, pada Sabtu (22/11/2025) berhasil ditakdirkan tidak menimbulkan korban jiwa. Pilot pesawat, Kapten Penerbang Andi Pratama, berhasil menyelamatkan diri meski mengalami luka-luka.

Kronologi Kejadian Menurut Pilot

Kapten Andi menceritakan detik-detik menegangkan sebelum pesawatnya jatuh:

Pukul 10.15 WIB:
Pesawat lepas landas dari Bandara Halim Perdanakusuma menuju Bandara Tasikmalaya dengan membawa dokumen perusahaan.

Pukul 10.35 WIB:
Pada ketinggian 5.500 kaki di atas wilayah Karawang, mesin pesawat tiba-tiba mati. “Ada suara ledakan kecil dari mesin, lalu semua instrument mati,” ujar Andi.

Pukul 10.37 WIB:
Andi berusaha melakukan prosedur darurat dan mencari lokasi untuk pendaratan darurat. “Saya lihat area persawahan di bawah, itu satu-satunya pilihan,” katanya.

Pukul 10.40 WIB:
Pesawat berhasil mendarat darurat di sawah, namun tergelincir dan menabrak pematang sawah.

Upaya Penyelesaian Darurat

Dalam wawancara eksklusif dari rumah sakit, Andi menjelaskan upayanya menyelamatkan pesawat:

– Melakukan prosedur restart mesin berulang kali
– Berkomunikasi dengan menara kontrol Halim
– Memilih area persawahan untuk meminimalisir risiko
– Mengupayakan pendaratan dengan angle yang tepat

“Saya ingat betul pelatihan emergency procedure. Yang penting tetap tenang dan lakukan prosedur dengan benar,” kenang Andi.

Respons Otoritas Penerbangan

Kepala Basarnas, Marsdya TNI Henri Alfiandi, mengonfirmasi timnya langsung diterjunkan ke lokasi:

– Tim SAR tiba di lokasi 30 menit setelah kejadian
– Pilot berhasil dievakuasi dalam kondisi sadar
– Pesawat mengalami kerusakan parah pada bagian depan
– Dokumen kargo berhasil diselamatkan

“Kami apresiasi kemampuan pilot yang berhasil melakukan pendaratan darurat dengan baik sehingga tidak ada korban jiwa,” ujar Henri.

Investigasi KNKT

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah membentuk tim investigasi untuk menyelidiki penyebab kecelakaan:

– Pemeriksaan mesin dan black box
– Wawancara dengan pilot dan teknisi pesawat
– Pengecekan riwayat perawatan pesawat
– Analisis kondisi cuaca saat kejadian

“Kami akan menginvestigasi secara menyeluruh penyebab mesin mati mendadak di ketinggian,” kata Ketua KNKT.

Kondisi Pilot

Kapten Andi saat ini menjalani perawatan di RS Premier Bintaro dengan diagnosa:
– Patah tulang selangka kanan
– Luka lecet di wajah dan tangan
– Trauma psikologis ringan

Dokter memperkirakan pilot dapat pulih total dalam waktu 4-6 minggu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Back to top button
.