Daun Kratom Diduga Berpotensi Sebagai Terapi Alternatif untuk Diabetes
Tim PKM-Re UMKT Eksplorasi Senyawa Penghambat Alfa-Glucosidase untuk Kendalikan Gula Darah

GODISCOVER.CO.ID – Sebuah tim Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) dari Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) sedang melakukan penelitian inovatif untuk mengeksplorasi potensi daun kratom (Mitragyna speciosa) sebagai terapi pendamping untuk penyakit Diabetes Mellitus (DM). Fokus penelitian ini adalah menemukan mekanisme penghambatan enzim alfa-glucosidase dari senyawa dalam daun tersebut.
Diabetes Mellitus telah menjadi masalah kesehatan global, termasuk di Indonesia. Terapi konvensional seringkali memiliki efek samping, seperti masalah pencernaan, yang mendorong pencarian opsi pengobatan yang lebih aman dan variatif. Enzim alfa-glucosidase di usus berperan dalam memecah karbohidrat menjadi gula sederhana. Dengan menghambat enzim ini, penyerapan glukosa ke dalam darah dapat diperlambat, sehingga membantu mengendalikan kenaikan gula darah setelah makan.
Tim PKM-Re UMKT menduga bahwa ekstrak daun kratom mengandung senyawa bioaktif yang dapat bekerja sebagai alpha-glucosidase inhibitor, mirip dengan prinsip kerja obat diabetes acarbose, tetapi dengan sumber yang alami. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efektivitas ekstrak kratom dalam menghambat kerja enzim ini secara in vitro, serta mengidentifikasi senyawa mana yang paling bertanggung jawab atas efek penghambatan tersebut.
Jika hipotesis ini terbukti, temuan dari tim UMKT ini dapat membuka jalan bagi pengembangan terapi herbal yang lebih variatif dan potensial untuk penderita diabetes. Penelitian ini tidak hanya menawarkan alternatif terapi, tetapi juga dapat mengungkap nilai ekonomis baru dari tanaman kratom di Kalimantan, yang selama ini lebih dikenal dengan kontroversinya. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi berarti bagi dunia farmasi dan ilmu pengetahuan dalam mencari solusi kesehatan yang inovatif.