ArticleFeaturedGodiscover NetworkInfo KotaInfografisInfrastrukturNews

Gempa M 6,5 Guncang Sumenep, BMKG: Dipicu Sesar Naik di Utara Madura

Getaran Terasa Kuat hingga Bali, Tidak Berpotensi Tsunami

GODISCOVER.CO.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengonfirmasi bahwa penyebab guncangan gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6,5 yang berpusat di laut utara Sumenep, Madura, pada Kamis (6/6/2024) dini hari, dipicu oleh aktivitas sesar naik (thrust fault).

Gempa yang terjadi pukul 03.52 WIB ini memiliki episenter terletak sekitar 132 kilometer utara Sumenep, dengan kedalaman 10 kilometer. Karena mekanismenya adalah pergerakan sesar naik di bawah laut, gempa ini sempat menimbulkan kekhawatiran. Namun, BMKG dengan cepat menyatakan bahwa guncangan tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Guncangan gempa ini dilaporkan dirasakan sangat luas di berbagai wilayah. Selain di sekitar Madura dan Jawa Timur, getaran juga dirasakan oleh masyarakat hingga ke Pulau Bali. BMKG memberikan peringatan tingkat guncangan (Skala MMI) sebagai berikut:
III-IV MMI dirasakan di Sumenep, Bangkalan, dan Pamekasan (getaran dirasakan nyata, mirip truk berlalu).
II-III MMI dirasakan di Sampang, Surabaya, Denpasar, dan sejumlah wilayah lain (getaran dirasakan oleh orang yang berada di bangunan tinggi).

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa lokasi gempa ini terletak di zona deformasi yang kompleks. “Wilayah ini merupakan zona Jawa Back Arc Thrust,” ujarnya. Zona ini adalah kawasan aktif dengan sesar-sesar naik di belakang busur vulkanik Jawa.

Daryono juga menambahkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan batuan yang konsisten dengan pola sesar naik. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, tetapi waspada terhadap potensi gempa susulan. Mereka yang merasakan guncangan kuat disarankan untuk segera keluar dari rumah atau bangunan untuk menghindari risiko tertimpa material.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Back to top button
.