ArticleFeaturedFinansialGodiscover NetworkNews

Harga Emas Ambles 5%, Catat Kerugian Terburuk dalam Satu Hari Sejak 2020

Aksi Ambil Untung dan Ekspektasi Suku Bunga AS Picu Jatuhnya 'Safe Haven'

GODISCOVER.CO.ID – Harga emas mengalami kehancuran dalam perdagangan pada hari Selasa (22/10/2025), dengan penurunan yang mencapai lebih dari 5% dalam satu hari. Ini merupakan penurunan harian terbesar yang tercatat dalam lima tahun terakhir, atau tepatnya sejak Maret 2020, ketika pasar keuangan dilanda kepanikan akibat pandemi Covid-19.

Pada perdagangan spot, harga emas dunia anjlok hingga 5,1% ke level US$2.365,35 per ons troy. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS untuk pengiriman Desember juga ikut terperosok 4,9% ke posisi US$2.369,30.

Analis pasar menilai, kejatuhan dramatis ini terutama dipicu oleh dua faktor utama:

1. Aksi Ambil Untung (Profit-Taking) Besar-besaran: Harga emas telah meroket secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir, mendekati level rekor tertingginya. Kondisi ini mendorong banyak investor untuk melakukan “jual ambil untung” setelah melihat kenaikan yang begitu curam. Aksi jual massal inilah yang kemudian memberi tekanan berat pada harga.

2. Penguatan Nilai Dolar AS dan Ekspektasi Suku Bunga: Sentimen pasar juga tertekan oleh penguatan nilai Dolar Amerika Serikat (AS). Mata uang AS menguat setelah komentar dari pejabat The Fed (bank sentral AS) yang dianggap lebih “hawkish” atau kurang mendukung pemotongan suku bunga. Kebijakan moneter yang ketat dan suku bunga yang tinggi cenderung membuat instrumen seperti obligasi pemerintah AS lebih menarik dibandingkan emas yang tidak memberikan bunga. Akibatnya, daya tarik emas sebagai aset safe haven (pelindung nilai) melemah.

Guncangan di pasar global ini langsung berdampak pada harga emas batangan di dalam negeri. Berdasarkan data dari PT Pegadaian (Persero), harga jual Buyback emas Antam pada hari yang sama turun drastis sebesar Rp 55.000 per gram menjadi Rp 1.585.000. Penurunan ini mencerminkan volatilitas (gejolak) tinggi yang sedang terjadi di pasar komoditas dunia.

Kerugian satu hari sebesar 5% ini mengingatkan kembali investor pada periode ketidakpastian tinggi di pasar keuangan. Meski sering dianggap sebagai aset yang aman, peristiwa ini menunjukkan bahwa emas juga tidak kebal dari koreksi harga yang tajam, terutama setelah melalui periode kenaikan yang panjang dan curam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Back to top button
.