Hujan Deras Landa Samarinda, 14 Titik Tergenang dan RSUD AWS Terdampak
Banjir dan Longsor Terjadi di Beberapa Lokasi, Aktivas RSUD Sempat Terganggu

GODISCOVER.CO.ID – Kota Samarinda dilanda bencana banjir dan tanah longsor setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut. Peristiwa ini mengakibatkan sejumlah titik di kota itu terendam air dan mengganggu aktivitas di rumah sakit utama.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda, setidaknya terdapat 14 titik lokasi yang mengalami genangan air. Genangan dengan kedalaman bervariasi, mulai dari 20 centimeter hingga 80 centimeter, terjadi di sejumlah kecamatan seperti Samarinda Ulu, Samarinda Ilir, Palaran, dan Sambutan.
Yang cukup mengkhawatirkan, banjir juga merendam kawasan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Sjahranie (AWS). Air masuk hingga ke beberapa bagian gedung, termasuk ruang gawat darurat, meskipun dilaporkan tidak ada pasien yang dievakuasi. Namun, layanan kesehatan di rumah sakit tersebut sempat mengalami gangguan akibat kejadian ini.
Selain banjir, hujan deras juga memicu terjadinya tanah longsor di dua lokasi, yaitu di Jalan Pramuka dan Jalan Cendana. Longsoran ini menyebabkan material tanah menutupi badan jalan, mengganggu kelancaran lalu lintas. Tim BPBD telah diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pembersihan dan mengevakuasi material longsor.
Kejadian banjir dan longsor ini juga mengakibatkan kerusakan pada sebuah jembatan di Jalan Dahlia. Kerusakan infrastruktur ini semakin memperparah kondisi dan menghambat mobilitas warga di sekitar lokasi kejadian.
Penyebab utama bencana ini diduga adalah curah hujan dengan intensitas sangat tinggi yang berlangsung cukup lama. Selain itu, faktor lain seperti tersumbatnya saluran drainase dan masalah lingkungan turut berkontribusi terhadap genangan air yang meluas.
BPBD Samarinda terus memantau perkembangan situasi dan melakukan koordinasi dengan dinas terkait untuk menangani dampak dari bencana ini. Masyarakat juga diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat berulang.






