
GODISCOVER.CO.ID – Pemerintah Indonesia dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk mengakuisisi sebuah kapal induk bekas milik Italia, ITS Giuseppe Garibaldi, guna memperkuat kekuatan tempur TNI Angkatan Laut (AL). Rencana strategis ini tidak hanya mempertimbangkan nilai pembelian, tetapi juga menganalisis secara mendetail besaran biaya operasional yang harus ditanggung per harinya.
Penguatan Alutsista (Alat Utama Sistem Senjata) TNI AL menjadi salah satu fokus pemerintah dalam beberapa tahun terakhir. Kehadiran kapal induk dinilai dapat menjadi force multiplier yang signifikan, meningkatkan kemampuan proyeksi kekuatan, pertahanan wilayah, dan penanganan krisis maritim. Kapal induk Giuseppe Garibaldi dari Italia yang akan pensiun menjadi salah satu opsi yang ditenggarai memiliki harga yang lebih terjangkau dibandingkan membangun kapal baru.
Yang menjadi perhatian utama dalam rencana ini adalah besaran biaya operasional harian. Sebagai gambaran, mengoperasikan sebuah kapal induk membutuhkan dana yang sangat besar. Biaya ini mencakup:
Bahan Bakar: Konsumsi bahan bakar untuk kapal berukuran raksasa ini sangat tinggi.
Perawatan dan Perbaikan: Perawatan rutin dan perbaikan sistem yang kompleks memerlukan anggaran khusus.
Logistik Kru: Biaya konsumsi dan kebutuhan hidup untuk ratusan hingga ribuan awak kapal.
Peralatan dan Persenjataan: Biaya untuk mengoperasikan dan memelihara pesawat tempur serta sistem senjata di dalamnya.
Disebutkan bahwa biaya operasional hariannya dapat mencapai miliaran Rupiah, sebuah angka yang harus dipersiapkan secara berkelanjutan.
Meski biaya operasionalnya besar, kepemilikan kapal induk memiliki nilai strategis jangka panjang. Selain sebagai simbol kekuatan maritim, kapal induk berfungsi sebagai pangkalan udara bergerak yang dapat dikerahkan ke berbagai titik di wilayah perairan Indonesia yang luas. Keputusan akhir pemerintah akan melibatkan analisis cost-and-benefit yang matang, menimbang antara keuntungan strategis dan beban anggaran yang harus dipikul.