ArticleDiscover BalikpapanEkonomiFeaturedGodiscover NetworkNews

Polaritas Ekonomi Kaltim: Balikpapan Alami Deflasi, Sementara PPU Masih Dirambah Inflasi

Harga Komoditas Cabai, Daging Ayam, dan Emas Menjadi Penentu Arah Inflasi di Dua Wilayah Ini pada September 2025.

GODISCOVER.CO.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat fenomena ekonomi yang berbeda di dua wilayah Kalimantan Timur pada September 2025. Kota Balikpapan justru mengalami deflasi atau penurunan indeks harga, sementara Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) masih berjuang dengan inflasi.

Kota Balikpapan berhasil keluar dari tekanan inflasi dengan mencatatkan deflasi sebesar 0,21% pada September 2025. Penurunan harga ini terutama didorong oleh kelompok Transportasi, yang menyumbang deflasi terdalam sebesar 0,18%.

Kepala BPS Balikpapan, Pramudya, menjelaskan bahwa deflasi di kelompok Transportasi disebabkan oleh penurunan harga tiket pesawat udara domestis secara rata-rata. Selain itu, penurunan harga juga terjadi pada beberapa komoditas pangan, seperti cabai rawit dan daging ayam ras, yang turut andil dalam menekan laju inflasi secara keseluruhan.

Berbanding terbalik dengan Balikpapan, Kabupaten PPU justru mengalami inflasi sebesar 0,21% pada periode yang sama. Kenaikan harga di PPU terutama disumbang oleh dua kelompok besar, yaitu Bahan Makanan dan Perhiasan & Emang Barang.

Di sektor pangan, komoditas seperti cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah menjadi penyumbang inflasi utama. Sementara itu, di luar pangan, kenaikan harga emas perhiasan juga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap laju inflasi di PPU.

Secara keseluruhan, secara year-on-year (September 2025 terhadap September 2024), Kota Balikpapan masih mengalami inflasi sebesar 1,82%. Sementara itu, inflasi di tingkat Provinsi Kalimantan Timur untuk periode yang sama sebesar 2,01%.

Data ini menunjukkan dinamika harga yang tidak merata di berbagai daerah, di mana kondisi lokal, distribusi, dan permintaan terhadap komoditas tertentu—seperti cabai, ayam, dan emas—menjadi penentu utama arah inflasi di masing-masing wilayah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Back to top button
.