Proyek Drainase Rp10 Miliar di Jalan Ahmad Yani Baru Tembus 41%, Kontraktor Diminta Percepat
Pekerjaan Tertinggal Jadwal Imbas Cuaca & Ketersediaan Material. Dinas PUPR Minta Penambahan Tenaga Kerja untuk Kejar Target.

GODISCOVER.CO.ID – Proyek pembangunan drainase senilai Rp10 miliar di Jalan Ahmad Yani, Balikpapan, menghadapi kendala dalam pengerjaannya. Hingga saat ini, progres fisik proyek yang menjadi harapan untuk mengatasi genangan air di kawasan strategis tersebut baru mencapai **41 persen**, tertinggal dari rencana awal.
Keterlambatan ini membuat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Balikpapan mendesak kontraktor pelaksana untuk mengambil langkah-langkah percepatan, termasuk menambah jumlah tenaga kerja di lapangan.
Kepala Dinas PUPR Balikpapan, Ahmadi Jaya, mengungkapkan beberapa faktor yang menyebabkan lambatnya laju proyek. Dua faktor utama yang disoroti adalah cuaca ekstrem dan ketersediaan material.
“Cuaca menjadi kendala, lalu ketersediaan material. Itu yang agak sedikit lambat,” ujar Ahmadi Jaya, seperti dikutip dari ProKaltim, Jumat (27/9/2024).
Cuaca yang tidak menentu seringkali mengganggu proses pengerjaan di lapangan, sementara pasokan material yang tidak selalu tepat waktu juga turut mempengaruhi ritme pekerjaan.
Menyikapi realisasi progres yang belum optimal, Dinas PUPR telah meminta kontraktor untuk segera menambah jumlah tenaga kerja (tukang). Langkah ini diharapkan dapat mempercepat penyelesaian pekerjaan yang tertinggal.
“Kita minta untuk ditambah tukangnya. Kemudian kita minta untuk mengejar. Karena ini sudah memasuki Oktober, kita harus segera menyelesaikan,” tambah Ahmadi Jaya, menekankan urgensi penyelesaian proyek.
Meski mengalami keterlambatan, pihaknya memastikan bahwa kualitas hasil akhir proyek tidak akan dikorbankan. Pengawasan ketat akan terus dilakukan untuk memastikan pembangunan drainase sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan.
Proyek drainase sepanjang 340 meter di Jalan Ahmad Yani ini merupakan proyek vital bagi Kota Balikpapan. Jalan ini merupakan salah satu urat nadi perekonomian dan akses transportasi di jantung kota.
Dengan anggaran sebesar Rp10.072.000.000, proyek ini diharapkan dapat menjadi solusi permanen terhadap masalah genangan air yang kerap terjadi saat hujan lebat, sehingga dapat meningkatkan kenyamanan dan kelancaran bagi pengguna jalan.
Desakan dari Dinas PUPR kepada kontraktor menunjukkan komitmen pemerintah kota untuk segera menyelesaikan proyek strategis ini. Masyarakat pun menanti percepatan pengerjaan agar manfaat dari proyek drainase ini dapat dirasakan dalam waktu dekat.