
GODISCOVER.CO.ID – Sistem Universitas Texas (University of Texas System) sedang melakukan audit terhadap kursus-kursus yang terkait dengan kajian gender dan program Diversity, Equity, and Inclusion (DEI/Keberagaman, Kesetaraan, dan Inklusi) di seluruh kampusnya. Audit ini dilaksanakan sebagai respons terhadap permintaan dari para pejabat negara Partai Republik.
Insiatif audit ini tidak muncul dalam ruang hampa. Langkah tersebut ditempuh setelah tekanan berkelanjutan dari para politisi GOP, termasuk Jaksa Agung Texas Ken Paxton, yang telah meluncurkan penyelidikan terhadap pusat kesehatan anak di universitas yang menyediakan perawatan medis untuk individu transgender. Tekanan ini merupakan bagian dari tren nasional yang lebih luas, di mana politisi konservatif menargetkan program DEI dan kurikulum yang membahas isu-isu ras serta gender di perguruan tinggi.
Kebijakan audit ini menuai kritik dari para pengajar dan pakar pendidikan. Mereka mengkhawatirkan langkah ini dapat membatasi kebebasan akademik dan menciptakan efek “muram” di dalam ruang kelas, di mana para dosen mungkin menjadi enggan untuk membahas topik-topik yang dianggap kontroversial. Kekhawatiran terbesarnya adalah bahwa proses pendidikan akan dibentuk oleh tekanan politik alih-alih integritas akademik.
Audit di Sistem Universitas Texas ini mencerminkan pertarungan nasional mengenai peran pendidikan tinggi. Di satu sisi, para pendukung mengklaim audit diperlukan untuk memastikan transparansi dan bahwa dana publik tidak digunakan untuk program-program yang mereka anggap sebagai “ideologi”. Di sisi lain, para penentang melihatnya sebagai upaya sistematis untuk membungkus diskusi penting tentang kesetaraan dan identitas dalam ruang akademik.