ArticleblogNews

Waspada Nyeri Kaki, Bisa Jadi Alarm Awal Penyakit Jantung yang Tersembunyi

Jangan Anggap Remeh, Rasa Sakit yang Mirip Rematik Ini Ternyata Sinyal dari Gangguan Kardiovaskular.

GODISCOVER.CO.ID – Banyak orang langsung menduga nyeri pada kaki, terutama di betis, sebagai gejala rematik atau kelelahan biasa. Namun, para ahli mengingatkan bahwa keluhan tersebut bisa menjadi pertanda awal dari penyakit jantung yang tersembunyi, khususnya kondisi yang dikenal sebagai Penyakit Arteri Perifer (PAD).

Penyakit Arteri Perifer (PAD) terjadi ketika ada penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah arteri di kaki akibat penumpukan plak lemak (aterosklerosis). Proses aterosklerosis ini tidak hanya terjadi di kaki, tetapi juga bisa menyumbat pembuluh darah di seluruh tubuh, termasuk yang menuju ke jantung dan otak. Inilah mengapa PAD sering disebut sebagai penanda atau “alarm” untuk penyakit jantung koroner dan stroke.

“Pasien sering mengeluh nyeri seperti kram atau kejang pada otot betis, paha, atau pinggul saat beraktivitas, terutama berjalan. Rasa sakitnya biasanya membaik dengan istirahat. Gejala inilah yang disebut klaudikasio intermiten,” jelas dr. Tities A. Indra, Sp.JP, FIHA.

Karena gejalanya mirip, banyak orang yang salah kaprah. Berikut perbedaannya:

Nyeri Penyakit Arteri Perifer (PAD): Dipicu oleh aktivitas fisik (misalnya berjalan) dan akan mereda setelah beberapa menit beristirahat. Nyeri terasa seperti kram, pegal, atau lemas pada otot. Nyeri Rematik: Rasa sakitnya bisa timbul kapan saja, tidak selalu terkait dengan gerakan, dan sering disertai dengan pembengkakan, kemerahan, serta kaku pada sendi.

Mereka yang memiliki faktor risiko penyakit jantung juga lebih berisiko mengalami PAD. Faktor-faktor tersebut antara lain:
Kebiasaan merokok
Diabetes
Tekanan darah tinggi (hipertensi)
Kolesterol tinggi
Usia di atas 50 tahun
Riwayat penyakit jantung dalam keluarga

Mendeteksi PAD sejak dini sangat krusial. Selain untuk mengatasi nyeri dan mencegah komplikasi di kaki (seperti luka yang sulit sembuh bahkan gangren), diagnosis PAD juga menjadi peringatan dini untuk segera memeriksakan kesehatan jantung dan mencegah serangan jantung atau stroke di kemudian hari.

Jika Anda mengalami nyeri kaki yang muncul secara konsisten saat beraktivitas dan hilang saat istirahat, apalagi jika Anda memiliki satu atau lebih faktor risiko di atas, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Diagnosis dapat ditegakkan melalui pemeriksaan fisik dan tes sederhana seperti Ankle-Brachial Index (ABI) yang membandingkan tekanan darah di pergelangan kaki dan lengan.

Dengan memahami sinyal ini, nyeri kaki yang sering dianggap sepele justru bisa menjadi penyelamat dari penyakit jantung yang lebih serius.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Back to top button
.